Buletin Al-Jazeera dibagi secara cuma-cuma ke Masjid-masjid di Kepulauan Sapeken, Kangean, Bali, Kupang, Batam dan Jakarta dalam rangka program pencerdasan ummat. Infaq dan sedekah anda sangat membantu kelangsungan buletin dakwah ini. Salurkan bantuan anda ke Bank Mandiri Cabang Jakarta Kramat Raya no.rek: 1230005638491 an: Khairiyah (0813-1132.7517)

Jumat, 16 Desember 2011

JANGAN BERHENTI MELAKUKAN PERBAIKAN

Buletin Al-Jazeera, edisi 18/Th.3/2011

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ ﴿مسلم في صحيحه ج42087 ح2720
Abu Hurairah meriwayatkan: Rasulullah biasa membaca doa: "Allāhumma ashlihlī dīnī alladzī huwa ‘ishmatu amrī. Wa ashlihlī dun’yāyā allatī fīhā ma‘āsyī. Wa ashlihlī ākhiratī allatī ilaihā ma‘ādī. Wa’j’alil-hayāta ziyādatan lī fī kulli khair. Waj’alil-mawta rāhatan lī min kullli syarr.
 “YA ALLAH, (1) perbaikilah bagiku AGAMAKU sebagai benteng urusanku; (2) perbaikilah bagiku DUNIAKU yang menjadi tempat penghidupanku; (3) perbaikilah bagiku AKHIRATKU yang menjadi tempat kembaliku! (4) Jadikanlah KEHIDUPAN ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan (5) jadikanlah KEMATIANKU sebagai kebebasanku dari segala kejahatan!"
Imam Bukhari.Adabul Mufrad (668); Shahih Muslim (Juz 4:2087, no.:2720)

HIDUP INI ADALAH PERBAIKAN. 
Misi utama hidup ini adalah perbaikan, yaitu bagaimana melakukan tindakan penyelamatan dan penyelesaian terhadap persoalan hidup. Apalagi dunia ini semakin tua semakin banyak masalah. Dunia ke depan adalah dunia yang carut-marut. Carut-marut dunia ini, tak boleh dibiarkan, melainkan harus dicarikan jalan keluarnya melalui sejumlah resolusi penyelesaian.

Selasa, 02 Agustus 2011

APABILA BULAN RAMADHAN DATANG

Buletin Al-Jazeera, edisi 17/Th.3/2011

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ ﴿رواه النسائي واحمد, تحقيق الألباني :صحيح ، التعليق الرغيب
( 2 / 69 )، المشكاة ( 1962 ) ، صحيح الجامع ( 55 )﴾
"Telah datang bulan Ramadhan. Bulan penuh berkah, di mana Allah mewajibkan atas kalian mempuasakannya. Di bulan Ramadhan, dibuka pintu-pintu langit. Ditutup pintu-pintu neraka. Dibelenggu segala syetan. Di bulan ini, ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tercegah dari kebaikannya, maka sungguh ia tak akan kebagian apa-apa." (HR. Nasa'i,kitab shiam:2080 dan Ahmad dari Abu Hurairah dari jalur Abu Qilabah, shahih. Shahih Targhib (2/69), Al-Misykat (1962), Shahihul Jami’ (55)).
Marhaban Ya Ramadhan
Tiada terasa, ramadhan sudah berada di tengah kita. Marhaban ya ramadhan, dan berbahagialah orang yang kembali dipertemukan dengan bulan ramadhan. Bersyukur atas kesempatan bisa memperbaiki diri, keluarga dan lingkungan sekitar.

Kamis, 09 Juni 2011

Rekonstruksi Sejarah 35 Tahun Perjalanan Pesantren Persis Abu Hurairah Sapeken -Sebuah Catatan dan Harapan-

Buletin Al-Jazeera, edisi 16/th.3/2011


“Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya).” Surah Al-Ahdzab:23

PENGANTAR
Islam yang masuk ke Indonesia umumnya sudah mengalami percampuran  dengan ajaran-ajaran lokal yang sudah duluan berkembang, khususnya campuran ajaran animisme dan dinamisme Hindu-Budha. Karena itu, tampilan Islam di Indonesia variasinya beraneka-macam. Berbagai upaya sudah dicoba oleh para agamawan untuk mengembalikan kemurnian ajaran Islam sesuai standard Qur’an-Sunnah seperti yang dipahami oleh generasi pertama ummat ini. Salah satunya dengan mendirikan organisasi kemasyarakatan sebagai perhimpunan tempat mereka berjuang. Contohnya Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan (1868-1923) di Jogjakarta. Al Irsyad tahun 1913 oleh Syeikh Ahmad Surkati (1874-1943) di Jakarta serta Persatuan Islam pada tahun 1923 di Bandung oleh K.H Zamzam dan Prof. Mahmud Yunus (1899-1982).

Kamis, 14 April 2011

DA’I MINUS KETELADANAN

Buletin Al-Jazeera, edisi 15/th.3/2011

“Satu tindakan dan prilaku lebih fasih daripada seribu nasihat yang diucapkan”.
            Kalimat bijak di atas menggambarkan betapa pentingnya keteladanan bagi para dai. Tak hanya dai tapi juga orangtua dan para pemimpin sangat penting memberi teladan yang baik bagi anak-anak dan orang yang dipimpin. Pun demikian dengan para guru, yang katanya digugu dan ditiru. Sangat perlu sekali memberi keteladanan kepada siswa dan peserta didiknya. Jika tidak dilakukan, maka peribahasa yang menyatakan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari,” akan berubah lebih dahsyat lagi menjadi “guru kencing berdiri, murid mengencingi gurunya,” begitu budayawan Madura, Zawawi imron berkelakar.

Minggu, 13 Maret 2011

MERAIH DUA KESHOLEHAN; INDIVIDU DAN SOSIAL

Buletin Al-Jazeera, edisi 14/th.3/2011
فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَجَعَلَهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.” al-Qalam:50

AURA ORANG MU’MIN.
Menjadi orang shaleh adalah cita-cita mulia setiap mu’min, makanya ada doa tentang anak shaleh, rabbi hablii minas-shaalihiin; Ya Allah anugerahkanlah aku anak yang shaleh (as-Shaffat:100). Tidak sedikit orang tua bahkan menamakan anaknya dengan Shaleh, Muhammad Shaleh atau Mat Shaleh saja. Demikian halnya para orang tua, manakala anaknya akan berumah-tangga, mereka selalu berpesan: “Nak, carilah wanita shalehah.” Dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Amr Nabi s.a.w bersabda bahwa dunia ini adalah hiasan dan sebaik-baik hiasan adalah wanita shalehah (ad-dun’yaa mataa’ wa khairu mataa’id-dun’yaa al-mar’atus-shalihah, Shahih Muslim no.:3634).

Selasa, 15 Februari 2011

ISLAM TENTANG MASYARAKAT MASA DEPAN

Buletin Al-Jazeera edisi 13/th.3/2011

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ؛ أَنَّهُ قَالَ: إِذَا فُتِحَتْ عَلَيْكُمْ فَارِسُ وَالرُّومُ ، أَيُّ قَوْمٍ أَنْتُمْ ؟ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَانِ بْنُ عَوْفٍ : نَقُولُ كَمَا أَمَرَنَا اللهُ . قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : أَوَ غَيْرَ ذَلِكَ ، تَتَنَافَسُونَ ، ثُمَّ تَتَحَاسَدُونَ ، ثُمَّ تَتَدَابَرُونَ ، ثُمَّ تَتَبَاغَضُونَ ، أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ ، ثُمَّ تَنْطَلِقُونَ فِي مَسَاكِينِ الْمُهَاجِرِينَ ، فَتَجْعَلُونَ بَعْضَهُمْ عَلَى رِقَابِ بَعْضٍ.
'Abdullah bin Amru bin Al Ash menceritakan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Apabila Persia dan Romawi telah ditaklukkan untuk kalian, maka akan menjadi kaum seperti apakah kalian?" Abdurrahman bin Auf menjawab: Kami akan mengucap yang diperintahkan Allah kepada kami. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bukan sebaliknya?!, kalian saling berlomba-lomba, kemudian saling menghasud, saling memutuskan hubungan, lalu saling benci-membenci, dan sejenisnya, kemudian kalian akan pergi ke tempat orang-orang miskin dari kaum muhajirin lalu menjadikan sebahagian mereka sebagai pemimpin bagi sebahagian yang lain." Shahih Muslim (7537)

BERSATU WALAU BERLAINAN. 
Islam adalah agama dengan basis masyarakat majemuk (berlainan).  Ini karena Islam dianut oleh masyarakat dunia. Orang yang masuk Islam sendiri, bermacam-macam suku bangsa, bahasa, budaya dan latarbelakang sosial-ekonominya. Penduduk Mekkah dan Madinah  sendiri sebagai basis pertama masyarakat Islam terdiri dari berbagai suku.  Nabi Muhammad s.a.w lalu menyatukan mereka, orang Mekkah disebut Muhajirin, orang Madinah dinamakan Anshar. Semuanya bersatu bertuhankan Allah, berkitab suci al-Qur’an, bernabikan Muhammad Rasulullah, berqiblat ke Ka’bah dan seterusnya.  Orang Islam ini  dulunya disebut sebagai ahlul-qiblat, namun ketika muncul perbedaan berubah nama menjadi ahlus-sunnah wal-jama’ah, dan secara khusus disebut dengan al-firqah an-najiyah; golongan yang selamat; baik di dunia maupun di akhirat.

Selasa, 01 Februari 2011

TERHINDAR DARI KERUGIAN DUNIA DAN AKHIRAT

Buletin Al-Jazeera, edisi 12/th.2/2010
  
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Qs. 103/Al-‘Ashr : 1-3)

Secara umum manusia itu seluruhnya akan menderita kerugian, karena kerugian itu meliputi kebinasaan diri dan usianya. Kerugian yang mencakup segala aspek kehidupannya, kerugian dunia maupun kerugian akhirat. Seperti kerugian dalam perniagaan, kerja-kerja manusia maupun kerugian memanfaatkan umur dan waktu yang akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT.

MUHARRAM TAHUN BARU ISLAM

Buletin Al-Jazeera, edisi 11/th.2/2010

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian melanggar syi`ar-syi`ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram.” (Al-Ma’idah:2)

Tahun Baru Islam Versus Tahun Baru Lain
Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijri. Biasa disebut dengan ”awwalu’s-sanah as-syar‘iyah” awal tahun yang disyari‘atkan. Rasulullah s.a.w menamakannya syahru’l-lâh al-Muharram, yaitu bulan Allah, sesuai bunyi hadits Muslim dari Abu Hurairah, Shahihul Jami’:116. Ada dua hikmah mengapa disebut dengan syahru’l-lâh; pertama, untuk menunjukkan keutamaan dan kemuliaan bulan Muharram. Kedua, untuk menunjukkan otoritas Allah dalam mengharamkan bulan Muharram. Pengharaman bulan ini adalah mutlak hak Allah, tidak seorang pun selain-Nya berhak mengubah keharaman dan kemuliaan bulan Muharam. Sebab nama-nama bulan Islam, sudah ada sejak penciptaan langit dan bumi (at-Tawbah:36). Sementara nama-nama bulan dalam Kalender Julian (Julius Caesar) baru muncul sebelum Nabi Isa lahir, kira-kira 45 tahun sebelum Masehi.  Kalender Gregorian yang banyak dipakai dewasa ini baru disahkan oleh Paus Gregorius XIII pada 24 Februari 1582, atas saran dari Dr. Aloysius Lilius dari Napoli, Italia. Kedua kalender ini penuh dengan hawa paganism, syirik dan klenik, karena lahir dari rahim gereja.

MENATA KEPUASAN HATI

Buletin Al-Jazeera, edisi 10/th.2/2010


أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ.(رواه البخاري ومسلم)
 “Ingatlah dalam badan ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah semua badannya, jika ia rusak, maka rusaklah semua badannya. Ingatlah dia adalah hati.” (Shahih Bukhari [52,312,]; Shahih Muslim [1599])

            Kepuasan hidup kadang tak ubahnya seperti meminum air manis di saat terik, semakin banyak direguk maka kian bertambah rasa haus. Hingga akhirnya, seseorang tidak lagi sadar kalau seisi ruang perutnya cuma berisi air. Lemas, tanpa daya.
            Hampir tak seorang pun yang acuh tak acuh dengan yang namanya kepuasan. Semua orang nyaris ingin hidup tercukupi, bahkan berlebih. Saat itulah seolah senyum menjadi mudah mengembang. Pikiran terbang lepas. Henti tenang tanpa was-was.
            Namun, seperti itukah kenyataan hidup yang sebenarnya? Ternyata tidak sepenuhnya benar. Sebagian orang-orang besar justru merasa paling gelisah ketika berada dipuncak kejayaan. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang depresi, stres, dan tertekan beban hidup.
            Mungkin, apa yang dialami seorang pelawak kawakan seperti Rowan Atkinson bisa menjadi contoh. Siapa yang tak kenal Atkinson alias Mr. Bean, pelawak asal Inggris yang kini terjun di dunia aktor ini pun akhirnya dirawat di klinik pengidap depresi “Cottonwood De Tucson" di Arizona, Amerika. Ia depresi lantaran film terakhirnya “Johnny English” dinilai jeblok di pasaran. Padahal, di negerinya sendiri film komedi mata-mata itu tergolong lima besar. Kini, Atkinson, lebih rela tinggal di klinik depresi walau mesti bayar enam ribu dolar Amerika seminggu demi menebus kegelisahannya sendiri.