Buletin Al-Jazeera dibagi secara cuma-cuma ke Masjid-masjid di Kepulauan Sapeken, Kangean, Bali, Kupang, Batam dan Jakarta dalam rangka program pencerdasan ummat. Infaq dan sedekah anda sangat membantu kelangsungan buletin dakwah ini. Salurkan bantuan anda ke Bank Mandiri Cabang Jakarta Kramat Raya no.rek: 1230005638491 an: Khairiyah (0813-1132.7517)

Kamis, 06 November 2014

PULAU SAPEKEN BERBEDAH

Dermaga Baru Sapeken dalam tahap finishing


al-jazeeraik2s.blogspot.com Sebuah sumber menyebutkan, secara dialektikal Sapeken berasal dari kata (1) si Pakkan, artinya karam atau tenggelam. Dinisbatkan pada kapal layar lintas Makassar-Lombok yang dilaporkan pernah karam dan terdampar  di Pulau Sapeken. (2)  Sepekan, ini versi Jawa-Madura, artinya seminggu. Maksudnya jarak tempuh perjalanan seminggu berlayar. Dialektikal yang pertama, tampaknya lebih dekat dengan nuansa kebahasaan suku Samè Bajo.   (Yazid Rahman Passandre. 2010 hal.12).
Sapeken sebagai sebuah teritori (perairan)  boleh jadi, sudah lama ada. Sapeken sebagai pulau berpenghuni, sampai saat ini, naskah lontara-nya belum terlacak. Kajian mendalam soal riset etnografi (kebudayaan) maupun historiografi (penulisan sejarah) terkait pulau Sapeken, belum ditemui. Data arkeologi (purbakala) seperti rumah kuno, tempat ibadat terlama, pertanahan, kuburan tua, pemilik perahu paling awal, dan seterusnya; juga belum muncul.

Kamis, 23 Januari 2014

PEMIMPIN ITU CERMIN



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَلَ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ وَإِنْ يَأْمُرْ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ
Abu Hurairah r.a meriwayatkan, Nabi s.a.w bersabda: Sesungguhnya seorang imam (pemimpin) itu merupakan pelindung. Dia bersama pengikutnya memerangi orang kafir dan orang dzalim serta memberi perlindungan kepada orang-orang Islam. Sekiranya dia menyuruh supaya bertaqwa kepada Allah dan berlaku adil maka dia akan mendapat pahala, akan tetapi sekiranya dia menyuruh selain dari yang demikian itu, pasti dia akan menerima akibatnya.” Shahih Bukhari [2956]; Shahih Muslim [1841] 


IMAMAH ITU AMANAH. Bagi Islam, persoalan imamah berkaitan dengan banyak aspek, di antaranya persoalan; (a)  al-wilāyāt, wilayah kekuasaan, siapa yang layak siapa yang tidak layak, karena itu diperlukan syarat kelayakan menjadi pemimpin, (b) al-iqtidā’, soal keteladanan atau kepantasan untuk diikuti, (c) ar-ri’āsah, yaitu kepemimpinan dan kemampuan mewariskan nilai-nilai. Dari sini, timbul syarat dan kriteria imam (istihqāqul-imāmah), ada prosesi pengangkatan dan pemberhentian imam.

Minggu, 26 Mei 2013

INDAHNYA KEJUJURAN



A.DUSTUR ILAHI
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُوْنُوا مَعَ الصَّادِقِيْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.”  At-Taubah: 119.
Ibnu  Mas’ud  berkata: “Kedustaan itu tidak pantas digunakan untuk suatu keseriusan, tidak pula dalam senda-gurau. Jika engkau mau, bacalah ayat di atas. Kemudian beliau katakan: “Apakah dalam ayat ini engkau dapati adanya satu keringanan bagi seorang pun untuk berdusta?”
Imam Ibnu Katsir  berkata: “Jujurlah engkau dan pegang erat-erat kejujuran itu. Niscaya engkau akan menjadi orang yang jujur dan selamat dari hal-hal yang membinasakanmu. Dengan kejujuran,  Allah  akan menjadikan untukmu kelapangan dan jalan keluar bagi segala urusanmu.” Tafsir Ibnu Katsir (Juz 2:525-526)

Minggu, 02 September 2012

MENCARI KAMPUS ANTI KORUPSI



Membersihkan lantai yang kotor harus menggunakan sapu yang bersih, sebab sapu yang kotor tidak akan dapat membersihkan lantai yang kotor. Sapu yang kotor malah dapat membuat lantai yang disapu menjadi lebih kotor lagi, kotoran yang ada disapu akan mengotori lantai yang sedang dibersihkan.
Analogi tersebut tepat bila diibaratkan dengan pemberantasan korupsi di Indonesia. Pemberantasan korupsi harus dilakukan oleh para penegak hukum yang bersih dari perilaku dan sikap yang korup. Jika aparat penegak hukum juga terlibat dan main-main dengan persoalan korupsi maka tidak bisa diharapkan lagi pemberantasan korupsi di negara ini akan berjalan sesuai harapan rakyat dan the founding fathers bangsa.

Senin, 27 Agustus 2012

PROGRAM AMAL SETELAH LEBARAN


Buletin Al-Jazeera, edisi 22/Th.4/2012

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ اللَّهِ لاَ تَكُنْ بِمِثْلِ فُلاَنٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ﴿متفق عليه﴾
Dari ’Abdullah bin ’Amr bin ’Ashr ra, Rasulullah saw  berpesan: “Wahai ‘Abdullah, jangan sekali-kali kamu meniru perbuatan si Fulan. Pada awalnya rajin qiamul lail, tapi pada akhirnya dia meninggalkan kebiasaan qiamul lailnya.” (Muttafaq ‘alayh, Bukhari [1152], Muslim [1159])
 AKANKAH INI RAMADHAN TERAKHIR. 
Suasana Idul Fithri di Sapeken

Umumnya ada 3 keadaan orang setelah Ramadhan berlalu; 

(a) pilihan pertama; tetap taat dalam kebenaran dan kebaikan, karena dia menjadikan
Ramadhan sebagai ghanimah rabbaniyah; hadiah termahal dari Allah s.w.t untuk 
menebus kesalahan dan memperbaiki diri. 

(b) pilihan kedua, kembali kumat ba‘da Ramadhan. Inilah orang-orang yang dijajah oleh 
hawa-nafsunya. Baginya ramadhan tak ubahnya seperti obat nyamuk.

(c). pilihan ketiga, biasa-biasa saja,mau di bulan atau di luar bulan ramadhan; 
baginya sama saja, tak ada yang istimewa. 

Senin, 18 Juni 2012

MARI, ANTISIPASI DARI SEKARANG

Buletin Al-Jazeera, edisi 21/Th.4/2012

قال الله تعالى: أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ  [العنكبوت: 19]
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” al-Ankabut:19

حَدِيْثُ ابْنُ عَبَّاسٍ: اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتِكَ قَبْلَ سَِقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَراَغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ" أخرجه ابن أبي الدنيا فيه بإسناد حسن ورواه ابن المبارك في الزهد من رواية عمرو بن ميمون الأزدي. قال المناوي في الفيض (1/15) قال العراقي: إسناده حسن)
Ibnu ‘Abbas  meriwayatkan: “Jagalah lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, hidupmu sebelum matimu.”
Hadits hasan, HR. Ibnu Abi’d-Dun’yâ dengan sanad yang hasan, Imam Ibnul Mubârak dalam az-Zuhud meriwayatkannya dari ‘Amr bin Maymun al-‘Azdiy. Berkata Imam al-Manâwî dalam Faidhul Qadîr (Juz I:51), Imam al-‘Irâqî menghasankan hadits ini. Dishahihkan oleh Syeikh Albani dala Shahih Targhib (3355), dan di Shahihul Jami’ (1957)
Guneim bin Qais , Shighar Shahabi (w.91H) mengatakan, “Di awal Islam para Sahabat menjadikan 5 perkara ini sebagai pesan dan nasehat di antara mereka.” (al-Hilyah Abu Nueim,Juz 6:200)

Kamis, 22 Maret 2012

40 KEBIASAAN HARIAN

Buletin Al-Jazeera, edisi 20/Th.4/2012


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعُونَ خَصْلَةً أَعْلَاهُنَّ مَنِيحَةُ الْعَنْزِ مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَةٍ مِنْهَا رَجَاءَ ثَوَابِهَا وَتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ بِهَا الْجَنَّةَ قَالَ حَسَّانُ فَعَدَدْنَا مَا دُونَ مَنِيحَةِ الْعَنْزِ مِنْ رَدِّ السَّلاَمِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَإِمَاطَةِ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَنَحْوِهِ فَمَا اسْتَطَعْنَا أَنْ نَبْلُغَ خَمْسَ عَشْرَةَ خَصْلَةً
‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash RA meriwayatkan, Rasulullah s.a.w bersabda:
“ada 40 kebiasaan baik, yang tertingginya adalah memberi kambing (kasi modal). Tidaklah seseorang beramal dari kebiasaan baik tersebut dengan harapan dapat pahala dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah akan memasukannya ke dalam syurga. Hassan (tabi’in pertengahan) berkata: Maka kami menghitung kebiasaan baik itu diluar member susu mulai dari menjawab salam, menjawab orang yang bersin, menyingkirkan bahaya di jalan dan semisalnya. Namun kami tidak sanggup untuk sampai pada 15 kebiasaan baik tersebut.

Hadits ini dicantumkan oleh Imam Bukhari dalam al-Jāmi’us-Shahīhnya pada Kitabul-Hibah wa fadhlihā wa’t-tahrīdhu ‘alayhā, Bab: Fadhlu’l-Manīhah, no.: 2631.

PENGANTAR
Islam adalah dinul-haqq (benar), dinul-khair (baik) sekaligus dinul-jamāl (indah). Allah Jalla Jalāluh adalah sumber kebenaran, kebaikan dan keindahan. Ketiganya merupakan keterpaduan. Jika orang mu’min menjadikannya jati diri dan karakter, mana ia menjadi insan rabbani; kūnū rabbāniyyin bimā kuntum tu‘allimūnal-kitāba wa bimā kuntum tadrusūn,3:79. Yaitu orang yang sudah tersibghah (tercelup) oleh sifat-sifat ilahi hasil dari tempaan ilmu, hingga menjadi ‘ālim-rabbānī, hukamā’ul-atqiyā’ (ahli hikmah muttaqin), atau hukāma’ul;-ulamā’, insya Allahu Ta‘ala.