Dermaga Baru Sapeken dalam tahap finishing |
al-jazeeraik2s.blogspot.com Sebuah
sumber menyebutkan, secara dialektikal Sapeken berasal dari kata (1) si Pakkan,
artinya karam atau tenggelam. Dinisbatkan pada kapal layar lintas
Makassar-Lombok yang dilaporkan pernah karam dan terdampar di Pulau Sapeken. (2) Sepekan, ini versi Jawa-Madura, artinya
seminggu. Maksudnya jarak tempuh perjalanan seminggu berlayar. Dialektikal yang
pertama, tampaknya lebih dekat dengan nuansa kebahasaan suku Samè Bajo. (Yazid Rahman Passandre. 2010 hal.12).
Sapeken
sebagai sebuah teritori (perairan) boleh
jadi, sudah lama ada. Sapeken sebagai pulau berpenghuni, sampai saat ini,
naskah lontara-nya belum terlacak. Kajian mendalam soal riset etnografi
(kebudayaan) maupun historiografi (penulisan sejarah) terkait pulau Sapeken, belum
ditemui. Data arkeologi (purbakala) seperti rumah kuno, tempat ibadat terlama,
pertanahan, kuburan tua, pemilik perahu paling awal, dan seterusnya; juga belum
muncul.