Buletin Al-Jazeera dibagi secara cuma-cuma ke Masjid-masjid di Kepulauan Sapeken, Kangean, Bali, Kupang, Batam dan Jakarta dalam rangka program pencerdasan ummat. Infaq dan sedekah anda sangat membantu kelangsungan buletin dakwah ini. Salurkan bantuan anda ke Bank Mandiri Cabang Jakarta Kramat Raya no.rek: 1230005638491 an: Khairiyah (0813-1132.7517)

Minggu, 02 September 2012

MENCARI KAMPUS ANTI KORUPSI



Membersihkan lantai yang kotor harus menggunakan sapu yang bersih, sebab sapu yang kotor tidak akan dapat membersihkan lantai yang kotor. Sapu yang kotor malah dapat membuat lantai yang disapu menjadi lebih kotor lagi, kotoran yang ada disapu akan mengotori lantai yang sedang dibersihkan.
Analogi tersebut tepat bila diibaratkan dengan pemberantasan korupsi di Indonesia. Pemberantasan korupsi harus dilakukan oleh para penegak hukum yang bersih dari perilaku dan sikap yang korup. Jika aparat penegak hukum juga terlibat dan main-main dengan persoalan korupsi maka tidak bisa diharapkan lagi pemberantasan korupsi di negara ini akan berjalan sesuai harapan rakyat dan the founding fathers bangsa.

Senin, 27 Agustus 2012

PROGRAM AMAL SETELAH LEBARAN


Buletin Al-Jazeera, edisi 22/Th.4/2012

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ اللَّهِ لاَ تَكُنْ بِمِثْلِ فُلاَنٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ﴿متفق عليه﴾
Dari ’Abdullah bin ’Amr bin ’Ashr ra, Rasulullah saw  berpesan: “Wahai ‘Abdullah, jangan sekali-kali kamu meniru perbuatan si Fulan. Pada awalnya rajin qiamul lail, tapi pada akhirnya dia meninggalkan kebiasaan qiamul lailnya.” (Muttafaq ‘alayh, Bukhari [1152], Muslim [1159])
 AKANKAH INI RAMADHAN TERAKHIR. 
Suasana Idul Fithri di Sapeken

Umumnya ada 3 keadaan orang setelah Ramadhan berlalu; 

(a) pilihan pertama; tetap taat dalam kebenaran dan kebaikan, karena dia menjadikan
Ramadhan sebagai ghanimah rabbaniyah; hadiah termahal dari Allah s.w.t untuk 
menebus kesalahan dan memperbaiki diri. 

(b) pilihan kedua, kembali kumat ba‘da Ramadhan. Inilah orang-orang yang dijajah oleh 
hawa-nafsunya. Baginya ramadhan tak ubahnya seperti obat nyamuk.

(c). pilihan ketiga, biasa-biasa saja,mau di bulan atau di luar bulan ramadhan; 
baginya sama saja, tak ada yang istimewa. 

Senin, 18 Juni 2012

MARI, ANTISIPASI DARI SEKARANG

Buletin Al-Jazeera, edisi 21/Th.4/2012

قال الله تعالى: أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ  [العنكبوت: 19]
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” al-Ankabut:19

حَدِيْثُ ابْنُ عَبَّاسٍ: اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتِكَ قَبْلَ سَِقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَراَغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ" أخرجه ابن أبي الدنيا فيه بإسناد حسن ورواه ابن المبارك في الزهد من رواية عمرو بن ميمون الأزدي. قال المناوي في الفيض (1/15) قال العراقي: إسناده حسن)
Ibnu ‘Abbas  meriwayatkan: “Jagalah lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, hidupmu sebelum matimu.”
Hadits hasan, HR. Ibnu Abi’d-Dun’yâ dengan sanad yang hasan, Imam Ibnul Mubârak dalam az-Zuhud meriwayatkannya dari ‘Amr bin Maymun al-‘Azdiy. Berkata Imam al-Manâwî dalam Faidhul Qadîr (Juz I:51), Imam al-‘Irâqî menghasankan hadits ini. Dishahihkan oleh Syeikh Albani dala Shahih Targhib (3355), dan di Shahihul Jami’ (1957)
Guneim bin Qais , Shighar Shahabi (w.91H) mengatakan, “Di awal Islam para Sahabat menjadikan 5 perkara ini sebagai pesan dan nasehat di antara mereka.” (al-Hilyah Abu Nueim,Juz 6:200)

Kamis, 22 Maret 2012

40 KEBIASAAN HARIAN

Buletin Al-Jazeera, edisi 20/Th.4/2012


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعُونَ خَصْلَةً أَعْلَاهُنَّ مَنِيحَةُ الْعَنْزِ مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَةٍ مِنْهَا رَجَاءَ ثَوَابِهَا وَتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ بِهَا الْجَنَّةَ قَالَ حَسَّانُ فَعَدَدْنَا مَا دُونَ مَنِيحَةِ الْعَنْزِ مِنْ رَدِّ السَّلاَمِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَإِمَاطَةِ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَنَحْوِهِ فَمَا اسْتَطَعْنَا أَنْ نَبْلُغَ خَمْسَ عَشْرَةَ خَصْلَةً
‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash RA meriwayatkan, Rasulullah s.a.w bersabda:
“ada 40 kebiasaan baik, yang tertingginya adalah memberi kambing (kasi modal). Tidaklah seseorang beramal dari kebiasaan baik tersebut dengan harapan dapat pahala dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah akan memasukannya ke dalam syurga. Hassan (tabi’in pertengahan) berkata: Maka kami menghitung kebiasaan baik itu diluar member susu mulai dari menjawab salam, menjawab orang yang bersin, menyingkirkan bahaya di jalan dan semisalnya. Namun kami tidak sanggup untuk sampai pada 15 kebiasaan baik tersebut.

Hadits ini dicantumkan oleh Imam Bukhari dalam al-Jāmi’us-Shahīhnya pada Kitabul-Hibah wa fadhlihā wa’t-tahrīdhu ‘alayhā, Bab: Fadhlu’l-Manīhah, no.: 2631.

PENGANTAR
Islam adalah dinul-haqq (benar), dinul-khair (baik) sekaligus dinul-jamāl (indah). Allah Jalla Jalāluh adalah sumber kebenaran, kebaikan dan keindahan. Ketiganya merupakan keterpaduan. Jika orang mu’min menjadikannya jati diri dan karakter, mana ia menjadi insan rabbani; kūnū rabbāniyyin bimā kuntum tu‘allimūnal-kitāba wa bimā kuntum tadrusūn,3:79. Yaitu orang yang sudah tersibghah (tercelup) oleh sifat-sifat ilahi hasil dari tempaan ilmu, hingga menjadi ‘ālim-rabbānī, hukamā’ul-atqiyā’ (ahli hikmah muttaqin), atau hukāma’ul;-ulamā’, insya Allahu Ta‘ala.
 

Jumat, 27 Januari 2012

PEMIMPIN BERMASALAH

Buletin Al-Jazeera, edisi 19/Th.4/2012

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِكَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ أَعَاذَكَ اللَّهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ قَالَ وَمَا إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ قَالَ أُمَرَاءُ يَكُونُونَ بَعْدِي لاَ يَقْتَدُونَ بِهَدْيِي وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ لَيْسُوا مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَلَا يَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُمْ وَسَيَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي
Dari Jabir bin Abdullah RA, Nabi s.a.w bersabda kepada Ka'b bin Ujrah, "Semoga Allah melindungimu dari pemerintahan orang-orang yang bodoh." Ka'b bertanya, apa itu kepemerintahan orang bodoh? Sabda Nabi:
"Yaitu para pemimpin sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula berjalan di atas sunnahku. Barangsiapa yang membenarkan mereka dengan kebohongan mereka serta menolong mereka atas kedholiman mereka. Maka dia bukanlah golonganku, dan aku juga bukan termasuk golongannya. Mereka tidak akan bisa masuk ke dalam telagaku. Sebaliknya, siapa yang tidak membenarkan atas kebohongan mereka, serta tidak menolong mereka atas kedholiman mereka. Mereka adalah golonganku dan aku juga golongan mereka serta mereka akan mendatangiku di atas telagaku.”
Hadits hasan. HR Imam Ahmad dan Imam Darimi. Shahih Targhib wat-Tarhib no.: 2242
SAPEKEN DALAM SOROTAN.
Kepemimpinan lokal di kecamatan Sapeken beberapa bulan yang lalu, mendapat sorotan tajam. Keterlibatan  beberapa elit pimpinan tingkat desa yang diduga menggelapkan beras untuk masyarakat miskin (raskin),  mendapat perlawanan dari masyarakat kepulauan. Isu ini tidak hanya menjadi komsumsi lokal, namun sudah menjadi isu nasional di berbagai media. Masyarakat desa bereaksi keras, sampai membangun people power, demo besar-besaran. 24 Desember 2011, terjadi kesepahaman waktu jatuh tempo penggantian ratusan ton raskin antara kepala desa dengan pihak rakyat. Namun dikemudian hari, nota kesepahaman ini mengalami perubahan tanggal yang diperpanjang hingga 31 Maret 2012. Setelah 10 tokoh masyarakat melakukan tatap-muka bersama tim raskin yang dihadiri 9 kepala desa dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep di Sumenep, Rabu (11/01). Demikian info dari www.sumenep.go.id,  diakses Rabu (11/012012) 23:57 WIB.