Buletin Al-Jazeera dibagi secara cuma-cuma ke Masjid-masjid di Kepulauan Sapeken, Kangean, Bali, Kupang, Batam dan Jakarta dalam rangka program pencerdasan ummat. Infaq dan sedekah anda sangat membantu kelangsungan buletin dakwah ini. Salurkan bantuan anda ke Bank Mandiri Cabang Jakarta Kramat Raya no.rek: 1230005638491 an: Khairiyah (0813-1132.7517)

Senin, 27 Agustus 2012

PROGRAM AMAL SETELAH LEBARAN


Buletin Al-Jazeera, edisi 22/Th.4/2012

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ اللَّهِ لاَ تَكُنْ بِمِثْلِ فُلاَنٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ﴿متفق عليه﴾
Dari ’Abdullah bin ’Amr bin ’Ashr ra, Rasulullah saw  berpesan: “Wahai ‘Abdullah, jangan sekali-kali kamu meniru perbuatan si Fulan. Pada awalnya rajin qiamul lail, tapi pada akhirnya dia meninggalkan kebiasaan qiamul lailnya.” (Muttafaq ‘alayh, Bukhari [1152], Muslim [1159])
 AKANKAH INI RAMADHAN TERAKHIR. 
Suasana Idul Fithri di Sapeken

Umumnya ada 3 keadaan orang setelah Ramadhan berlalu; 

(a) pilihan pertama; tetap taat dalam kebenaran dan kebaikan, karena dia menjadikan
Ramadhan sebagai ghanimah rabbaniyah; hadiah termahal dari Allah s.w.t untuk 
menebus kesalahan dan memperbaiki diri. 

(b) pilihan kedua, kembali kumat ba‘da Ramadhan. Inilah orang-orang yang dijajah oleh 
hawa-nafsunya. Baginya ramadhan tak ubahnya seperti obat nyamuk.

(c). pilihan ketiga, biasa-biasa saja,mau di bulan atau di luar bulan ramadhan; 
baginya sama saja, tak ada yang istimewa.